Memahami Perilaku Konsumen di Indonesia
Saling Sharing Info - Perilaku konsumen di Indonesia terhadap barang atau jasa yang diminati memang terbilang unik. Meski begitu bagi seorang yang sedang membangun bisnis, mengenal perilaku konsumen di Indonesia juga sangat penting, karena hal itu berkaitan dengan laku tidaknya barang atau jasa yang dibuat.
.
Dengan kata lain, memperhatikan perilau konsumen di Indonesia akan membuat kamu lebih bisa memahami dan menghasilkan produk atau jasa apa yang ingin dijual ke konsumen serta dapat mengantisipasi kekurangan-kekurangan yang dimiliki dan membangun pangsa pasar.
.
Menurut Handi Irawan (2007), Perilaku Konsumen Indonesia dikategorikan menjadi sepuluh, yaitu :
.
1. Berpikir Jangka Pendek (short term perspective)
Ternyata sebagian besar konsumen Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berpikir jangka panjang, salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant.

2. Tidak Terencana (dominated by unplanned behavior)
Hal ini tercermin pada kebiasaan impulse buying, yaitu membeli produk yang kelihatan menarik tanpa ada perencanaan sebelumnnya.

3. Suka berkumpul
Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul (sosialisasi). Salah satu indikator terkini adalah situs social networking seperti Facebook dan Twitter sangat diminati dan digunakan secara luas di Indonesia.

4. Gagap Teknologi (not adaptive to high technology)
Sebagian besar konsumen Indonesia tidak begitu menguasai teknologi tinggi. Hanya sebatas pengguna biasa dan hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan pengguna lain.

5. Berorientasi pada Konteks (context, not content oriented)
Konsumen kita cenderung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan luarnya. Dengan begitu,konteks-konteks yang meliputi suatu hal justru lebih menarik ketimbang hal itu sendiri.

6. Suka buatan Luar Negeri (receptive to COO effect)
Sebagian konsumen Indonesia juga lebih menyukai produk luar negeri daripada produk dalam negeri, karna bias dibilang kualitasnya juga lebih bagus dibanding produk di Indonesia.

7. Beragama (religious)
Konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama. Inilah salah satu karakter khas konsumen Indonesia yang percaya pada ajaran agamanya. Konsumen akan lebih percaya jika perkataan itu dikemukakan oleh seorang tokoh agama, ulama atau pendeta. Konsumen juga suka dengan produk yang mengusung simbol-simbol agama.

8. Gengsi (putting prestige as important motive)
Konsumen Indonesia amat getol dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status” walau belum waktunya. Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun tetap laris terjual di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun. Menurut Handi Irawan D, ada tiga budaya yang menyebabkan gengsi. Pertama : Konsumen Indonesia suka bersosialisasi sehingga mendorong orang untuk pamer. Kedua : Budaya feodal yang masih melekat sehingga menciptakan kelas-kelas sosial dan akhirnya terjadi “pemberontakan” untuk cepat naik kelas. Ketiga : Masyarakat kita mengukur kesuksesan dengn materi dan jabatan sehingga mendorong untuk saling pamer.

9. Budaya lokal (strong in subculture)
Sekalipun konsumen Indonesia gengsi dan menyukai produk luar negeri, namun unsur fanatisme kedaerahan-nya ternyata cukup tinggi. Ini bukan berarti bertentangan dengan hukum perilaku yang lain.

10. Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment)
Salah satu karakter konsumen Indonesia yang unik adalah kekurang pedulian mereka terhadap isu lingkungan. Tetapi jika melihat prospek kedepan kepedulian konsumen terhadap lingkungan akan semakin meningkat, terutama mereka yang tinggal di perkotaan begitu pula dengan kalangan menengah atas relatif lebih mudah paham dengan isu lingkungan. Lagi pula mereka pun memiliki daya beli terhadap harga premium sehingga akan lebih mudah memasarkan produk dengan tema ramah lingkungan terhadap mereka.
.
Nah itulah 10 perilaku konsumen Indonesia yang diungkapkan oleh Handi Irawan. Dari 10 perilaku konsumen tersebut, coba kamu analisa termasuk yang manakah kira-kira konsumenmu ?
.
.
Sumber : Irawan, Handi. 2007. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Ele media Komputindo: jakarta.