Pelatihan dan Pendidikan di Dunia Kerja


Pengertian Pelatihan
Menurut Mathis (2002), Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan Payaman Simanjuntak (2005) mendefinisikan pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM (human investment) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan dengan demikian meningkatkan kinerja pegawai.

Pelatihan menurut Gary Dessler (2009) adalah Proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka”.

Dengan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan suatu proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik dan metode tertentu guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja seseorang.


Pengertian Pendidikan
Pengertian pendidikan menurut UU No.12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar seseorang secara aktif mengembangkan potensi dirinya.


Tujuan Pelatihan
Menurut Nasution (1994), ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pelatihan, diantaranya adalah :
1. Memperbaiki moral kerja karyawan
2. Karyawan diharapkan melaksanakan pekerjaan lebih baik
3. Karyawan diharapkan dapat memelihara mesin/peralatan produksi lebih baik
4. Karyawan diharapkan dapat menekan pemborosan pemakaian bahan baku
5. Karyawan diharapkan dapat menekan angka kecelakaan kerja dengan bekerja lebih hati-hati
6. Pengawasan yang tidak perlu dapat dikurangi dan karyawan diharapkan bekerja lebih mandiri.


Tujuan Pendidikan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan, diantaranya adalah :
1. Karyawan tersebut dapat memperdalam teori pemecahan kasus
2. Karyawan diharapkan dapat mengambil keputusan dan kebijakan secara tepat
3. Keputusan dan kebijakan yang telah dibuat perusahaan dapat dikaji ulang
4. Koordinasi diharapkan akan semakin baik antar departemen yang ada.


Komponen Pelatihan dan Pendidikan
Anwar Prabu (2007) mengemukakan bahwa komponen-komponen dari pelatihan dan pendidikan terdiri dari :
1. Tujuan dan sasaran pelatihan dan pendidikan ahrus jelas serta dapat diukur
2. Para pelatih harus memiliki kualifikasi yang memadai
3. Materi harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai
4. Metode harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai
5. Metode harus sesuai dengan tingkat kemampuan karyawan yang jadi peserta
6. Peserta harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan


Tahapan-Tahapan Pelatihan dan Pendidikan
1. Penilaian kebutuhan pelatihan
Tujuan penilaian kebutuhan pelatihan adalah mengumpulkan informasi untuk menentukan dibutuhkan atau tidaknya program pelatihan. Berikut adalah 3 tipe analisis yang dilakukan dalam penilaian kebutuhan :
a) Analisis Organisasional.
b) Analisis Karyawan
c) Analisis Individu

2. Pengembangan Program Pelatihan
Tujuannya adalah untuk merancang lingkungan dan metode pelatihan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan pelatihan. Metode pelatihan diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
a) Informational methods, yaitu penggunaan pendekatan satu arah
b) Experimental Methods, yaitu metode yang mengutamakan komunikasi yang luwes dan fleksiber.

3. Evaluasi Program Pelatihan
Tujuannya adalah untuk menguji dan menilai seberapa efektifnya program pelatihan yang telah dijalani. Efektivitas pelatihan dapat dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut :
a) Reaksi
b) Proses belajar
c) Hasil
d) Efektifitas Biaya


Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Pelatihan dan Pendidikan
Nasution (1994) mengemukakan prinsip-prinsip dari pelatihan dan pendidikan untuk mencapai keberhsilan proses perubahan sikap, tingkah laku, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang karyawan, yaitu :
a) Motivasi
b) Laporan Kemajuan
c) Umpan Balik
d) Praktik
e) Perbedaan Individu

Program pelatihan dan pendidikan dapat dikatakan sukses jka memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a) Mempunyai sasaran yang jelas
b) Diberikan oleh tenaga pengajar yang mampu menyampaikan ilmunya
c) Materi disampaikan secara mendalam
d) Materi sesuai dengan latar belakang teknis ataupun permasalahan
e) Menggunakan metode yang tepat guna
f) Meningkatkan keterlibatan peserta

Dari persyaratan tersebut, faktor yang menunjang keberhasilan program adalah instruktur. Oleh karena itu para instruktur hendaknya mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
a) Mempunyai kemampuan memimpin
b) Mempunyai kemampuan menilai orang lain
c) Mengetahui detail materi yang diajarkan
d) Mengetahui kemampuan mengajar
e) Sabar menghadapi peserta

--- --- ---
Untuk videonya bisa ditonton dibawah ini :